s e a r c h i n g

OK! Sebenernya kami khawatir juga mengunggah tulisan ini. Khawatir menambah kepanikan. Namun, karena masih banyak yang ngeyel pada kelu...

Hal Penting yang Terlewatkan di Tengah Wabah COVID-19 (H +1 ODP)


OK! Sebenernya kami khawatir juga mengunggah tulisan ini. Khawatir menambah kepanikan. Namun, karena masih banyak yang ngeyel pada keluyuran dan sok sakti akhirnya kami unggha juga. Semoga bisa jadi pembelajaran bersama.

Ya, seperti judul yang kami tulis. Sebut saja Anita (nama disamarkan). Perempuan asli Jawa Timur ini bekerja di Tutbek. Persis sehari setelah dia menyelesaikan tulisan opini untuk web Tutbek ini terkait panic buying ia dinyatakan ODP (Orang Dalam Pemantauan) setelah lapor ke Puskesmas terdekat dari kost'nya di daerah Kali Mambu Jogjakarta. "Busyet!," kontan kami kaget setelah menerima chat dari dia. "Trus Puskesmas bilang apa, An?", tanya saya. "Ya, ada riwayat perjalanan dari daerah zona merah Covid-19, Mojokerto, mas. Dan saya harus mengisolasi diri di kost, mas," jawab dia. "Ya, bagus!" timpal saya.

Anjuran dari pemerintah yang terkesan lamban memang membuat kita panik. Tapi kerja solidaritas tak pernah diam. Beberapa unggahan teman-teman di social media jadi tindakan preventif kita. Akhirnya Anita kami istirahatkan sampai benar-benar pulih. Berikut tulisan dia, yang juga kami tambahi pada bagian judul (H +1 ODP)

Hal Penting yang Terlewatkan di Tengah Wabah COVID-19
Oleh: Anita

Ditengah hingar-bingar wabah virus corona atau COVID-19, kita melewatkan satu hal penting, yaitu kita melewati wabah ini bersama-sama.

Di era internet ini, informasi berkembang dan menyebar dengan cepat. Banyak berita kebohongan yang menyebar luas dan memperparah keadaan. Jika kita menerima setiap informasi secara mentah-mentah, maka kita akan bertindak kurang tepat dan berlebihan seperti panic  buying. Perlu diingat jika COVID-19 ini merupakan jenis virus baru, maka cara pencegahan, penangganan, serta vaksin atau obatnya pun para medis dan peneliti masih meraba-raba dan mencari solusi untuk jenis virus baru ini. Maka setiap informasi yang kita peroleh, ada baiknya untuk tidak menerimanya mentah-mentah.

Himbauan ataupun anjuran dari pihak berwenang sebaiknya kita ikuti dengan seksama seperti mengurangi aktivitas di luar rumah, social distancing, menjaga kesehatan diri dan melakukan tindakan preventif yang paling dianjurkan yaitu cuci tangan dengan sabun. Sikap acuh tak acuh kita dapat memperparah atau bahkan mempercepat penyebaran wabah ini.

Mengingat tidak semua aktivitas dapat dilakukan di dalam rumah, maka perlu tindakan preventif lainnya seperti mencuci tangan setelah keluar rumah, memakai masker jika sakit atau dirasa perlu, menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain, tidak melakukan salaman/pelukan, dan yang paling penting adalah menjaga kesehatan dan kebersihan diri.Lalu,  apa aja sih tindakan yang perlu kita lakukan di kondisi seperti ini ?

  1. Pastikan untuk menerima informasi yang valid serta dari sumber yang terpercaya. Tidak menyebarkan informasi yang bahkan kita sendiri belum tau kebenarannya. Selalu cek dan ricek.
  2. Bergotong-royong untuk menghambat penyebaran virus corona atau COVID-19 dengan mengurangi aktivitas di luar rumah, social distancing, dan menjaga jarak aman minimal 1 meter.
  3. Tidak melakukan panic buying untuk masker, hand sanitizer, maupun alat kesehatan lainnya. Ingat ! Dokter,petugas medis, serta pasien di Rumas Sakit lebih membutuhkannya. Jika dirasa perlu dan membutuhkan, maka belilah seperlunya saja. Kita juga tidak perlu memborong  kebutuhan pokok seperti sembako. Cukup membeli untuk 2 minggu atau 1 bulan kedepan atau dalam satu minggu atau 2 minggu kalian tidak perlu ke pasar/swalayan/supermarket dua sampai empat kali.
  4. Yang tidak kalah penting adalah menjaga kesehatan serta kebersihan diri.Cuci tangan dengan sabun. Menjaga imun tubuh tetap kuat dan sehat dengan makan makanan bergizi, istirahat cukup, dan berolahraga (£dirumhaja).
  5. Satu lagi, tidak meremehkan  virus corona atau COVID-19 ini. WHO telah mengumumkan jika COVID-9 ini merupakan pandemik yang artinya penyakit tingkat dunia.

Kita perlu bertindak bersama-sama untuk menghambat atau mengurangi penyebaran wabah ini. Karena Aku, kamu dan kita tidak ingin tertular atau menulari yang lain. Maka aku, kamu, dan kita juga perlu bertindak untuk tidak bertular atau menulari yang lain. Salam samangat dan sehat..

#StaySafe
#DoGood
#SebarKebaikan
#CuciTangan
#PakaiSabun

Tulisan yang sangat inspiratif untuk keadaan sekarang dengan latar belakang gotong royong yang sudah kita yakini namun masih ada saja yang mengabaikannya. Wallahualam.

Berikut beberapa link yang dapat teman-teman gunakan terkait wabah Covid-19 di Yogyakarta.





0 comments: