s e a r c h i n g

Di balik gedung-gedung, di setiap lubang galian jalan, di antara debu dan asap kendaraan, terserak ingatan manusia yang menghidupi sebuah k...

#LoveSablon; Membayangkan Kota bersama Shoppinglist, Kota dan Ingatan, Jalan Pulang, serta Slipping Pills


Di balik gedung-gedung, di setiap lubang galian jalan, di antara debu dan asap kendaraan, terserak ingatan manusia yang menghidupi sebuah kota.  Membayangkan kota adalah sebuah pertunjukan musik dan visual yg membagi pengalaman mereka yg tinggal di dalamnya. kota terus tumbuh dan seringkali melupakan mereka. (dari press release)


.................
Shoppinglist
Rock realis yang mencatat pertumbuhan kotanya, cara bertutur dalam liriknya menceritakan kehidupan rumah rumah di bantaran kali, di bantaran jalar jalur tikus, di pasar. Kita hidup dalam kelupaan kelupaan mobilitas.

Instagram #shoppinglistyk
Youtube #shoppinglist yk

................
Slipping Pills 
Adalah sebuah ruang untuk bermain musik dan bergembira, menyiasati dunia yang semakin tua, di bentuk pada tahun 2011 oleh musisi Teguh Hari Prasetya dan Purnawan Setyo Adi. Pada tahun 2012 Slipping Pills telah merilis mini album pertamanya “Kpd. ytc. lies”, mini album pertama ini dikerjakan dengan menggunakan unsur musik elektronik, mereka sempat mengeluarkan video clip dengan lagu Kota Yang Tak Pernah Bermimpi di kerjakan bersama sama kawan festival Film Dokumenter Yogyakarta (FFD).

Mulai awal tahun 2016 Slipping Pills kembali mencicil lagu-lagu untuk album keduanya Dengan format anggota baru. Album tersebut dipoduksi secara mandiri di HGLabs studio, milik sang gitaris Hengga Tiyasa, secara musik mereka tidak terikat dengan genre tertentu walaupun mereka menyebutnya sebagai band pop dan pada mini album kedua akan hadir dengan format semi-akustik.
Kini mereka beranggotakan Teguh Hari Prasetya (Vokal dan Bass), Hengga Tiyasa (Gitar), Aga Yoga Perkasa (Gitar), Gendra Wisnu, mereka telah tampil di beberapa event superti di Festival Film Dokumenter Yogyakarta di Taman Budaya Yogyakarta , ArtJog di Jogja National Museum, Festival Kesenian Yogyakarta, Event musik Lelagu, dan banyak lagi.

Twitter : @slippingpills
Facebook : Slipping Pills

...............
Jalan Pulang
Jalan pulang ada rangkuman dari perjalanan menuju rumah, menuju bekerja, menuju jalan kebahagiaan, kesedihan, kesatiran, jalan pulang melihat pegalaman-pengetahuan ini menjadi modal dari menciptakan narasi-narasi bermusiknya. Jalan Pulang sendiri berformasi Irfan (gitar, vokal & harmonika), Margi Aryanti ( piano, vokal & biola), Damar (gitar & vokal), Dwiki Prasetyanto (bass, vokal & glocken spiele) serta Agung (drum & vokal)

Apakah mereka benar benar akan pulang ke pangung panggung selanjutnya setelah lama mengendap, acara ini tentunya menjadi ajang kembalinya menjelajah musik Indonesia.

Instagram #jalanpulang_

.............
Kota dan Ingatan
Nama Kota dan Ingatan hadir dalam proses pengerjaan aransemen tiga teks, sampai ada judul lagu “Alur” dan nama kolektif ini diambil dari lirik dalam lagu tersebut. Musik sendiri bagi mereka adalah bagian dari banyak hal yang mereka rangkum, seperti pertemuan dengan banyak komunitas dan menciptakan komunitas sendiri, memberikan rambu-rambu atas fenomena sosial yang sedang terjadi, mereka juga menggiatkan sebuah Blog dan banyak sosial media sekaligus digunakan untuk mendistribusikan ide-ide kreatif mereka.
November 2018, Kota & Ingatan merilis debut album mereka, ‘Kurun’, yang melewati nyaris tiga tahun pengerjaan pasca kugiran asal Yogyakarta ini terbentuk pada paruh awal tahun 2016. Berkelindan bersama aktivitas personilnya yang cabar, Kota & Ingatan kemudian merilis kembali 9 dari 10 catatan dalam album tersebut melalui sesi live studio, ‘Merapal Kurun’ pada Agustus 2019. Dikenal dengan lirik yang tajam dengan penjelajahan musik yang luas dan berani, kugiran yang beranggotakan Herda Mukti Setyawan (gitar), Addie Setyawan (bass), Maliq Adam (gitar, keyboard), Aji Prasetyo (drum) dan Aditya Prasanda (pelafal teks) ini kerap menghadirkan isu genting yang tengah mengeras di tengah masyarakat Indonesia saat ini.
Instagram @kotadaningatan
https://youtu.be/teq3TlisOzU







Love Sablon adalah Live Sablon. Kenapa jadi Love dan bukan Live? karena sifat kerjanya yang recycle. Walaupun ada juga yg sengaja datang dengan pakaian baru. Namun kami selalu suka antusiasmenya. Ya, sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit niat baik untuk kebaikan bumi. He....

*
TUTBEK; SPACE/SCAPE

0 comments: